Mereka Bilang Seleksi Alam
Asslmlkum wr.wb
Salam Lestari. . .Sahabat Alam
Coba Sahabat tanya kepada anggota pencinta alam, mengapa banyak calon anggota pencinta alam yang gugur sebelum menjadi anggota penuh, terlebih mengapa mereka gugur padahal mereka sudah menjadi anggota pencinta alam penuh di organisasinya? atau coba tanya mengapa setiap tahun anggota pencinta alam semakin berkurang?
Atau mungkin kita bisa mendengar cerita rekan seperjuangan yang gugur saat proses pendidikan di organisasi pencinta alam yang diikutinya, jika sahabat sudah mengetahui jawabannya, lalu apakah langkah strategi sahabat untuk ikut mengembangkan geliat pencinta alam di Indonesia ini.
Ternyata sahabat, beberapa jawaban yang terangkum sungguh sangat mencengangkan sebelum dapat dikatakan wajar seperti rekan saya dia keluar saat pendidikan dasar karena tidak kuat dengan pendidikan mental yang ada, namun rekan lainnya yang sudah menjadi angota penuh dia berkata bahwa apa yang menjadi tujuannya saat ingin bergabung di organisasi pencinta alam sungguh berbeda dengan apa yang dia dapatkan di organisasi pencinta alam (idealisme) dan beberapa alasan lain yang sahabat bisa cari sendiri.
Lalu apa tanggapan mereka yang mendidik agar anggotanya menjadi anggota pencinta alam, tidak lain hanya dua kata yakni “seleksi alam,” benarkah demikian? Ayolah sahabat coba kita buka hati kita dan tanyakan apakah memang benar demikian?
Jika kita sama-sama seperti itu maka roda perkembangan pencinta alam pasti hanya akan berada di bawah, ayo kita coba introspeksi apa yang salah sehingga setiap tahun jumlah pencinta alam semakin berkurang, apakah mereka hanya pengen dapat julukan pencinta alam, atau mereka sudah bosan dengan pendidikan ala pencinta alam, atau jangan-jangan memang ada yang salah dengan kata pen-cin-ta a-lam dengan apa yang dilakukan oleh yang namanya anggota pencinta alam?
Kirim jawaban sahabat beserta komentarnya, semoga dapat menjadi bahan introspeksi & inspirasi. . .
Salam Lestari. . .Sahabat Alam
wsslmkum wr.wb.
A-tong Phinandhita Prianto
“Belajar menjadi sahabat alam”
Salam Lestari
BalasHapusPikiran sodara ada benarnya. Pecinta Alam yang saya kenal cenderung memandang dirinya eksklusif dibanding organisasi lainnya. Mungkin wajar, tapi tanpa sadar hal ini berdampak negatif dengan pergaulan anggotanya yang cenderung introvert. Hanya mau bergaul dengan sesama anggota atau pecinta alam ekstern lainnya. Senioritas juga masih sering dilestarikan oleh kaka-kaka penerus, dengan dalih mempertahankan budaya padahal hanya ingin balas dendam. Aturan tidak selamanya harus saklek. Artinya, aturan dan sistem yang berjalan dalam organisasi itu halal untuk diubah dan dikembangkan sesuai perkembangan zaman. Hal ini untuk meminimalisir terjadinya penyusutan jumlah anggota. Gaya belajar juga harus dinamis, lebih kepada 'bermain sambil belajar, serius tapi santai'.