TANTANGAN PATAKA 2
Seperti yang
telah diberitakan bahwa Pataka 2 kali ini mendapat tantangan yang begitu banyak
dalam pelaksanaannya. Pasalnya tantangan tersebut berasal dari pihak sekolah
yang tanpa melihat faktanya akan tetapi sok tahu dan langsung vonis.
Salah satu anggota yang mengetahui
kejadian inipun mengatakan bahwa pihak sekolah dapat dikatakan tidak berimbang,
tidak profesional dan terkesan mengada-ada dalam menilai kegiatan yang tentu
saja diperhitungkan dan dipersiapkan dengan matang jauh hari sebelumnya.
Alasan yang
dilontarkan selalu sama yakni takut ada apa-apa, karena banyak perempuannya,
takut fisik lemah, takut terjadi apa-apa, dan seribu satu alasan yang
mengada-ada. Padahal faktanya kegiatan ini merupakan kegiatan yang dapat
dikatakan aman.
Kesan mengada ada ini dibuktikan
dengan gagalnya 8 proposal yang diajukan yang ternyata setelah diselidiki
adalah adanya salah satu Guru yang kehilangan Laptop, secara subjective mereka
menuduh bahwa skibpala telah mencuri laptop tersebut. “Ini kan tidak
profesional.” Kata Ari seorang anggota aktif skibpala.
Nada serupa nampaknya juga dikatakan
Alfi sebagai ketua dua yang menyatakan bahwa, “Kegiatan ekstra lain dapat
berjalan akan tetapi kegiatan kita selalu dipersulit dengan berbagai alasan,
padahal kita sudah mengalah dengan melakukan kegiatan selama satu tahun tanpa
meminta sumbangan dana dari sekolah.” Hal ini semakin menunjukkan bahwa motto
SMK Negeri 1 Buduran yakni “Kreasi dan Inovasi Tiada Henti” hanyalah omong
kosong.
Di sisi lain faktor pelupa guru-guru
yang sudah sepuh nampaknya juga harus menjadi perhatian penuh. Lain lagi saat
ditanya tentang lingkungan yang sudah dilakukan oleh skibpala mereka bilang
tidak ada hasilnya, ini bentuk penghargaan paling buruk yang pernah dilontarkan
seorang yang di sebut GURU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar